Entri Populer

Jumat, 07 Oktober 2016

HIJRAH TIADA HENTI




Semoga Allah memaafkan diri ini yang masih belum cukup pandai bersyukur
Semoga Allah memaafkan diri ini yang belum mampu memberikan yang terbaik dari peran yang Dia kehendaki..


Alhamdulillah bini' matihi tatimmu sholihaat.

Sungguh Allah Maha Baik...
Memperjalankanku pada sebuah wadah penuh keberkahan..
Yang di dalamnya, aku belajar untuk menahan lidah bergerak, tidak menggunakan penglihatan mata untuk membuat kesimpulan.
Mendahulukan hati dan telinga mengerjakan fungsinya untuk mendengar dan memahami.
Tak jarang, hati ini ikut terenyuh akan untaian kata-kata penuh hikmah.
Dunia ini sementara dan akhirat selamanya..

Jangan dikira aku adalah seorang yang mempunyai sesuatu yg lebih dari kalian karena berada disini..
Aku disini.. Jauh dari kesempurnaan. Bukan karena ilmu yang aku miliki, atau  banyaknya hapalan Al Quran yang tersimpan dalam memori. Tidak pula karena  keseluruhan sikap dan perilaku yang patut diteladani.

Keberadaanku disini,  semua itu hanya karena rahmat dan kasih sayang Nya.
Bisa jadi aku disini karena sedang ditolong Allah..
Keberadaanku disini layaknya tanda cinta dari Allah. Dia ingin selalu menjagaku dalam atmosfer kebaikan. Dia yang  percaya padaku untuk memerankan skenario dari-Nya.
Dan hatikupun tak ingin beranjak.

Kalian tau kenapa?
Karena tempat ini jadi wasilah kebaikan, seperti air sejuk yang menghilangkan dahaga..
Disini tak ada yang kami utarakan semua bermuara pada cinta yang SATU,  Allah SWT.
Ruhiyah  senantiasa terisi suntikan kata-kata penuh hikmah dari guru kami.
Semangatku terus dikobarkan oleh sahabat-sahabat yang terus mengingatkan dalam kebaikan.
Mereka yang  tak lelah mansehatiku  untuk terus memperbaiki diri dan makin bersahabat  dengan Al Quran

Semua itu menjadikan jiwa ini terpanggil untuk terus berjuang di jalan Allah dengan hati yang lapang, demi satu tujuan menggapai ridho Allah.

Rintangan akan selalu hadir.. Bukankah mereka yang mengaku beriman akan diuji keimanannya?
Namun dalam kesulitan , kita akan  temukan kasih sayangNya bagi mereka yang bisa mengambil pelajaran. 

Aku merasa malu pada Allah. Melakukan sesuatu yang belum  menjadi keahlian. Tapi aku tidak mau terus menjadi orang yang membuat kerusakan. Bukankah menyerahkan segala sesuatu yang bukan pada ahlinya akan menyebabkan kerusakan di muka bumi?

Aku pun terus menguatkan azzamku untuk memantaskan diri atas peran ini.   Meningkatkan intensitas untuk ”bercermin”. Cerminan yang sudah sepatutnya dijadikan teladan bagi wanita muslimah. Merekalah Istri Rasulullah SAW, para shahabiyan, dan semua sosok wanita shalihah. Semoga aku dimampukan melakukan yang terbaik dari peran yang Allah tentukan untukku.
Tetap saja bukti cinta ini tak akan pernah sebanding dengan semua nikmat yang telah Allah berikan.

Semoga Allah terus melapangkan hati ini untuk selalu hijrah menuju keridhoan-Nya.

Hijrah tiada henti menuju ke Jannah

Hidayah adalah sepenuhnya milik Allah, tidak ada yang tidak mungkin bagiNya, jika Dia menghendaki..


Ummu Humaira
9 Muharram 1438 H

Selasa, 04 Oktober 2016

TIN SANG PEJUANG - TASQUT "BEHIND THE SCENE"



Buah Tin hanya disebutkan sekali di Al Quran, namun Allah telah mengambilnya sebagai sumpah..

Tin memulai kisah ini dengan tanda tanya. Apa yang bisa dikontribusikannya? Ketika kami berbicara tentang gdrive, blog, bikin artikel dan BC. Maka dia tak ikut bersua. Ia pun hanya sesekali muncul di grup.

Namun dalam dakwah, kita tidak bisa menentukan siapa yang akan cepat belajar, siapa yang lebih gigih menaikan level diri, siapa yang paling bisa menjaga keistiqomahannya. Karena itu pilihan masing-masing. Begitupula Tin, dia memilih untuk #dobrakdiri, belajar menaikan level diri agar bisa bisa memberikan yang terbaik bagi umat.

Allah melapangkan jalannya menemukan tanah yang subur untuk berladang amal. Melalui seorang sahabat yang  ahli dalam teaser serta baik hatinya, ia mulai belajar desain teaser dari nol.  Kendala yang hadir karena ketersediaan laptop, tidak serta merta menjadi alasannya untuk berhenti. Tin terus berusaha mencari peluang bagaimana bisa mendapatkan pinjaman laptop untuk membuat desain teaser.

Allah akan menolong hamba-hambanya yang berjuang di jalan Allah itu benar adanya. Apakah sahabat masih ragu? Hanya dalam beberapa bulan, Tin menjelma jadi branding teaser, menghasilkan karya desain teaser yang ciamik. Teaser yang berisikan ayat-ayat dari Sang Maha Pencipta, tentang pengingat ibadah . Memang Tiada yang tidak mungkin bagi Allah, jika Allah menghendaki suatu kebaikan pada seseorang maka kebaikan itu akan merahmati orang-orang disekitarnya. Inilah ibroh bagi kita semua yang sedang berdakwah bahwa Allah akan memampukan kita jika ada azzam yang kuat dalam hati untuk menolong agamaNya. 

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,"
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."
(QS. Al-Insyirah: Ayat 5- 6)


Ungkapan Rasa Tin Sang Pejuang..

“Bagiku TASQUT adalah cinta pertamaku, karena menjadi perantara untuk membaca terjemahan Al Quran. Dan kisah mengenal dan bersahabat dengan Al Qur'an pun dimulai.”
“Alhamdulillah, punya 4 sahabat Solehah yang senantiasa membantu dan mengingatkan tentang amanah. Beberapa kendala sering dihadapi saat melaksanakan peranku. Seiring berjalannya waktu, aku terus mencoba bergerak, tapi malah semakin berat. Sampai sempat terpikir untuk berhenti. “
Astaghfirulloh selemah inikah aku?!” “Hanya karna keterbatasan alat lalu meyerah?”

Kuingat  kembali niat dan tujuan awal untuk berjihad, lillah, semua untuk Allah semata. Kuputuskan untuk meneruskan peranku disini. Bersyukur karena di TASQUT ada guru yang senantiasa support dan bantu TASQUT.

Sekarang aku punya peran baru sebagai tim kreatif dan  menghasilkan karya teaser untuk BC medsos TASQUT. Alhamdulillah, aku jadi belajar bagaimana membuat teaser. Berkah yang luar biasa!

“Jika lelahmu karna ibadah maka tak ada yang sia-sia!”

#BismillahiAllahuakbar

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tin adalah sahabat langit kami, Ia sosok keteladanan  tentang semangat seorang mujahid yang tak terbatas pada keadaan, dan bersamanya kami tumbuh, kokoh, mandiri dan berdayaguna.

Ummu Humaira
3 Muharram 1438 H


Senin, 03 Oktober 2016

SAHABAT LANGIT



Sejenak aku terdiam..
Memanggil kosa kata yg terekam dalam memoriku..
Untuk mewakili persahabatan ini..
Lalu ingatanku membawa semua yang kita lalui bersama..

Skenario yang kita perankan ini, tak selalu mulus..
Ada saja jalan berliku..
Untuk senang, lelah dan tangis bersama kalian..
Sesulit apapun itu..
Ketika kita melewatkanya bersama..
Keyakinan bahwa pertolongan Allah akan datang bersama kesulitan senantiasa terjaga..
Dan semua itu pada akhirnya jadi masa-masa yang terlalu indah untuk sekedar dikenang..
Bukankah kita percaya pada satu hal bahwa Skenario Allah selalu yang terbaik
Kalian yg menjadi wasilah dari Allah..
mengingatkanku ketika aku khilaf..
merangkulku ketika aku futur..
Menggenggam tanganku agar kita bisa melangkah bersama menaikan level diri..

Hingga genggaman Allah yg bersama kalian senantiasa membawaku kembali..
Lalu bersama kita terus berjuang melalui peran masing-masing
Untuk menggapai tujuan yang SATU..
dicintai Ar Rahman...
Menurut kalian, untaian kata apa yang tepat untuk menggambarkanya?
....
....
Ah iyaa.. aku tau sekarang..
...
...
“Tiada satu nikmat-Mu pun wahai Tuhan kami yang kami dustakan”
Kalian, sahabat langitku adalah salah satu nikmat Allah yang tak bisa aku dustakan =)
Semoga Allah selalu menautkan hati hati kita dalam ketakwaan.. Aamiin Allahumma Aamiin

Ummu Humaira
2 Muharram 1438 H

#RelawanSahabatTauhiid
#KelasMentariHati



Kamis, 29 September 2016

YANG MAHA PENCEMBURU




Perlahan, aku beranjak dari hal-hal yang membuatMu cemburu..
Memilih untuk melepaskan apa-apa yang diinginkan..
Mengalokasikan lebih banyak waktu untuk berdekatan denganMu..
Aku lebih takut jika Engkau merasa diduakan

Ketidaknyamanan itu hadir ketika  aku tidak mendapatiMu di dalamnya..
Gelisah menghantui  jika tidak punya cukup waktu untuk bersamaMu..
Takut jika apa-apa yang aku lakukan  ternyata tidak menguatkan kecintaan kepadaMu..
Sampai sampai aku bertanya pada diri sendiri "jalan semu apa yang sedang kau tempuh?"

Aku  melepaskan genggamanku pada sesuatu yang tidak abadi..
Meski tak semudah membalikan telapak tangan..
Namun apalah arti semua fatamorgana itu..
Kebarokahan dariMulah yang aku cari..KeridhoanMu lah yang aku lebih inginkan.. 

Hambamu inilah yang berjalan dengan dosa di punggungnya..
Namun atas karuniaMu telah Engkau tunjuki jalan yang penuh cahaya..
Maka jagalah aku..sebaik-baiknya penjagaan dariMu ya Allah
Dan jangan jadikan aku orang-orang  yang membuatMu cemburu

Jumat, 26 Agustus 2016

Behind The Scene TASQUT “Ayo Melangkah Mendapat Berkah Al Quran!” PART 1




(١٥٥) تُرْحَمُونَ لَعَلَّكُمْ وَاتَّقُوا فَاتَّبِعُوهُ مُبَارَكٌ أَنْزَلْنَاهُ كِتَابٌ وَهَذَا

“Dan ini adalah kitab (Al-Quran) yang Kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat” (Q.S Al An ‘am, 6:155)


Sesuatu yang dimulai dengan cinta pada Allah..
Maka tiada akhir tanpa adanya cinta yang terus bertumbuh...
 Ada rindu yang hadir ketika beranjak pergi..
Kerinduan yang akan membawa kita menemukan jalan kembali...
Untuk saling berbagi.. untuk saling mengasihi..
In Sya Allah,  ada kebahagian..
dalam tangisan para insan yang mengkhatamkan Surat Cinta terindah dari Rabb Nya..
yang tertuang manis dalam untaian doa..


Alhamdulillah, Berkah Al Quran Menaungi Kami..

Alhamdulillah bini'matihi tatimmush sholihaat..

Awal kebersamaan ini dimulai dengan notifikasi yang seringkali hadir bersama diskusi di grup. Terutama ketika kalam ini akan diperkenalkan untuk pertama kalinya kepada jamaah di Mesjid Istiqlal. Alhamdulillah guru kami, Ust. Hari Sanusi selalu memberikan arahan dalam merintis kalam baru ini.  Bismillahirrahmanirrahim, “Ayo Melangkah Mendapat Berkah Al Quran”! pun resmi dilaunching menjadi slogan TASQUT.
Hari demi hari berlalu setelah launching perdana. Sms pendaftaran pun berdatangan hingga pada batch 1 program Tasqut ini mencapai 300 orang pendaftar. Sedangkan pada batch 2 ada sekitar 200 orang.

Masya Allah, tak terhitung lagi nikmat dan berkah yang kami peroleh dalam setiap langkah ini. Bersama berkhidmat di TASQUT, memfasilitasi saudara muslim untuk menuntaskan membaca terjemah Al Quran.
Sudah setara revolusi bulan, "Ayo Melangkah Mendapat Berkah Al Quran" menjadi slogan yang  disepakati. Slogan yang menjadi doa.

Setahun lalu kami hanyalah manusia biasa. Lalu sekarang? masih tetap sama :D, adapun semua kontribusi yang diberikan adalah semata atas ijin Allah =) . Dalam perjalanan yang tidak selalu mulus ini, ada banyak berkah dan ibroh yang diperoleh.
Berkah Al Quran yang menaungi, menjadikan setiap insan yang terlibat menjadi sosok yang terus bertumbuh untuk memberikan yang terbaik.


Ijinkan goresan pena ini jalan berbagi kebahagian, cerita tentang kebersamaan dalam memuliakan Al Quran, tentang berbagi peran dan nikmat – nikmat yang Allah berikan.
Kebersamaan ini mengajarkan kami bahagianya saling memahami, indahnya seni berbagi peran...



Perkenalkan, Kami Yaqut, Marjan, Syams, Tin dan Lu'lu

Tidak asing dengan nama kami? Bukan mau membahas batu akik dan teman-temannya yang lagi nge-trend. Namun, aku ingin menuangkan kata-kata yang ada di Al Quran dalam kisah ini.  
Tidak mudah untuk berladang amal di lahan yang baru jika tidak mengandalkan pertolongan Allah. Memulai khidmat ini dengan cinta yang menguatkan niat, lalu dipelihara dengan sistem yang terus diperbaiki menjadi lebih baik.

Dan behind the scene pun dimulai..

Bersambung...

Rabu, 24 Agustus 2016

KUMANDANG ADZAN DI NEGERI SINGA

Ya Allah berikan inspirasi pada nalarku mengiringi alunan jemariku…
Untuk mengabadikan skenarioMu Yang Maha Baik…

--------------------------------------------------------------------------

Surat At-Takwir Ayat 27

Surat At-Takwir Ayat 28
Surat At-Takwir Ayat 29
Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. 
(QS. At Takwir 27-29)






Perbincangan memori di masa lalu datang menyapa..
Aku berjalan di trotoar ini, bersama mereka yang tak terbiasa dengan kemacetan..
Tentu saja karena mereka berasal dari negeri singa..

Aku terhenti di satu titik,  lalu pandanganku berlabuh pada jalan yang seperti jalur MRT
Anganku teringat langkah kaki seseorang di halte Jurong Point..
Seseorang yang sedang bersemangat menggapai mimpi..
lalu kucari foto seseorang itu yang sedang tersenyum di depan patung Singa..
Hehe... Dia memang sosok gadis yang semangat mengerjar impian..

Impiannya yang mengantarkanku mencari cinta yang hakiki

Menikmati Kesunyian di Negeri Singa

Hari ini, pertama kalinya aku berkeliling Negeri Singa dan bertemu dengan teman-teman baru.
“Sepi gini jalanan,” ucap sahabatku
“Iya ya, disini gamacet!” “Hai lihat bis sudah datang”, ucapku
Lalu akupun mempercepat langkah menghampiri bus.
“Heh...”
Namun langkahku terhenti dan memperlambat langkah, perlahan namun pasti menuju pintu bus.
Kulihat orang-orang mengantri rapi membuat satu banjar dan satu persatu memasuki bus dengan tenang.
“Lupa! ini bukan jakarta, yang kalau bus datang lalu mesti gercep untuk bisa masuk ke dalamnya,” kataku dalam hati.

Di dalam bus aku berbincang bersama teman-temanku. Sesekali kami tertawa. Namun sepertinya hanya suara kami yang terdengar. Kuperhatikan orang-orang di dalam bus yang kami tumpangi. 
Weleh-weleh, ternyata mereka pada fokus sama Iponk nya masing-masing!


Halal Food, I’m Comiiiiing

Di Negeri Singa, aku dan sahabat-sahabatku harus teliti memilih makanan karena banyak tempat makan yang tidak halal. Alhamdulillah, kami sudah mengantongi nama tempat makan yang sudah dipastikan Halal Food.

"AHAA, Banquet!!"
"Aku mau beli Korean Food ajah, mumpung dijamin Halal! Ayo kita top up kartunya," ajaku pada teman2

Kalau ragu, maka aku dan sahabatku akan mencari restoran India untuk makan. Cobain deh nasi Briyani yang famous itu. Enaaak tenannn! Ini kalau isi dompet masih agak penuh. Kalau lagi menipis, di deket stasiun MRT ada Halal Food  yang kita bisa makan dengan seharga $S2 dolar saja. Tentu kami sudah terdaftar jadi pelanggan setianya. Hehe..

Ada juga masakan padang, tapi rasanya lebih oke masakan padang di negeri sendiri.


Ngikut Trend Foto di Depan Merlion

Belum sah kalau ke Negeri Singa tapi gak foto di depan merlion. Setuju?!
“Mau makan es krim gak?” Tanya ka Mita
“Ini es krim khas Singapore, makanya pake roti gitu, “tambahnya
Tanpa ragu aku pun menjawab, “Mauuuuuu!!!”
Ini es krim nya enak banget deh, harga murah meriah S$ 1 saja loh :D
Kami melanjutkan perjalanan..
Kulihat orang-orang disekitar menggunakan payung.
“Kok siang-siang pada pake payung ya, kan ga ujan” tanyaku pada ka Mita.
“Klo di sini payung lebih difungsikan buat melindungi kulit dari panas matahari loh,” jawabnya

“Iya sih, panas nya menyengat kulit ya! Bahaya!”ungkapku


Hari ini, kami menikmati langit Negeri Singa dengan berjalan jalan di sekitar patung Merlion, Esplanade, hingga ke Marina Bay.
“Cheees!”

Kami pun foto bersama-sama, tak lupa ikutin trend foto di depan patung Merlion  :D

Horeee, ke Sentosa Island!

Petualangan di Negeri Singa ini diakhiri dengan mengunjungi Sentosa Island. Banyak permainan yang  baru pertama kali aku lihat. Sentosa Sky and Luge jadi permainan favoritku kali ini. Seruuu, meluncur menyusuri trek turunan yang cukup panjaaang. Ada beberapa spot dengan tikungan yang tajam. Memicu adrenalin!







Terus kalau mau asik liat pemandangan di Negeri Singa, bisa loh naik Tiger Sky Tower. Yang akan membawa kita tinggiii untuk bisa menikmati keindahan panorama sekitar.




Oh iya ada satu permainan lagi yang cukup berkesan yaitu segway Fun Ride. Ga tanggung-tanggung,Jackie Chan jadi model di Banner permainan ini. Cuma aku cukup kesulitan untuk menggunakan alat ini. Tadinya mau seru-seruan eh malah keder sendiri, hehe!

Thanks a lot untuk teman-teman yang sudah mengajakku ke Sentosa Island.  


“Kok aku gak mendengar suara adzan ya?”


Sengaja aku ceritain hal-hal serunya dulu tentang petualangan di Negeri Singa.

Lalu setelah menikmati semua keseruan itu ada titik balik di mana aku bertanya tanya pada orang sekelilingku. Flash back dari keseharianku di bumi pertiwi, lalu aku diantarkan untuk menjalani petualangan selanjutnya.. Petualangan Hati!

 “Kok aku gak mendengar suara adzan ya?” tanyaku pada ka Mita
Teman-teman yang lain melihat ke arahku dan tersenyum.
“Memang disini jarang ada mesjid!” jawabnya
“Terus kalau laki-laki yang pada mau sholat Jumat gimana ya?!”aku bertanya lagi

Salah satu dari mereka menjelaskan jika mereka  sudah bekerja,terkadang mereka tidak memperoleh ijin untuk sholat Jumat dari atasan atau bahkan terkendala karena lokasinya yang cukup jauh sedangkan mereka dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan mereka hari itu juga. Sebagian lainnya lebih dimudahkan karena memperoleh ijin untuk keluar kantor dan melaksanakan sholat Jumat.
“Saya harus menaiki taksi untuk pergi sholat Jumat ke mesjid, dan jaraknya cukup jauh dari kantor, memerlukan sekitar $S 4 dalam sekali perjalanan,”jelasnya.
“Untuk melakukan sholat sehari-hari pun tidak ada tempat khusus, kadang mereka sholat di tangga darurat, atau di ruangan kosong yang sedang tidak digunakan di kantor,” tambahnya.

Ternyata Kenikmatan-kenikmatan yang aku peroleh disana karena peraturan dan  lingkungan yang tertata rapi berbanding terbalik dengan kemudahan menjalankan ibadah. Kenyataan ini membuatku bercermin, betapa banyak fasilitas ibadah yang ada di bumi pertiwi, namun tak jarang dari kaum muslim  masih berat  melangkahkan kaki ke mesjid untuk beribadah.

“Fabiayya irobbikuma tukadzikban?”
“Lalu nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?”
Ayat yang selalu teringat setiap kali kudapati jika mesti sholat di tangga darurat.Tak ada pengingat waktu sholat, maka harus terbiasa untuk melihat jam agar sadar jika sudah masuk waktunya. Selain itu,  aku pun belajar untuk berwudlu di wastafel. Pernah suatu hari aku terburu-buru mengejar waktu untuk sampai di kediaman untuk memburu waktu sholat karena di tempat transit bus, dan Mall yang kujumpai saat itu tidak ada mushola.


Beberapa pekan berpetualang di Negeri Singa,  baru sekali kudengan kumandang adzan. Menempuh perjalanan yang lumayan jauh untuk tiba di mesjid terdekat. Monohok sekali, padahal setiap hari di negeriku, aku selalu mendengarkan suara adzan. Tapi ya rasanya biasa saja. Namun kali ini, di Negeri Singa aku mendengar suara adzan sampai berlinang linang air mata.

Rasanya sulit dijelaskan dengan kata-kata..


Pencarian Pun Dimulai
Alhamdulillah, kembali ke bumi pertiwi dengan selamat. Kedatanganku disambut gembira oleh keluarga.
“Gimana disana?”, tanya orangtuaku
“Aku gak banyak denger suara adzan disana,” jawabku

Perbincangan ini pun berlanjut dengan pengalamanku untuk bisa beribadah di Negeri Singa. Bukan tentang Patung Merlion yang terkenal, atau dengan keseruan wahana yang ada di Sentosa Island.

Aku berkata “Aku kangen masakan mama.”
“Disana masakan padang pun  rasanya hambar,”tambahku

Sekembalinya ke ibu kota, pencarian pun dimulai untuk mencari yang dirindukan. Hehe.
Petulangan di Negeri Singa sukses membuat aku merindukan mesjid.
Seperti orang kehausan yang mencari air, aku pun sibuk mencari info –info kajian di mesjid.
Pencarian ini dimulai dengan langkah hati di mesjid Istiqlal. Setelah itu, bersama teman-teman, aku pun  beberapa kali hadir kajian di Istiqlal.

Allah Maha Baik, aku dipertemukan dengan seseorang yang pernah jadi anggota  RISKA. Melalui Ka Lisa, aku melangkahkan hati ke Mesjid Sunda Kelapa. Dan ini pertama kalinya jadi remaja mesjid. Alhamdulillah, Masya Allah dipertemukan dengan sahabat –sahabat yang sesuatu di RISKA.
Warna warni remaja mesjid menghiasi hari-hariku. Beberapa diantara mereka menjadi sahabat yang seru. Hingga kini pun kami masih saling mengikatkan persahabatan di grup “Tanpa Nama” dan “rumah PHD”. Dimulai dari status single hingga saat ini, kami sudah mempunyai keponakan-keponakan yang lucu dari sahabat yang sudah menikah.


Suatu hari, sahabat kuliahku yang baru saja menjadi mualaf, mau menginap di kosan.
“Teteh ikut nginep ya twins, besok mau ke DT Jakarta, ada bimbingan untuk mualaf.”
“Emang ada ya teh DT Jakarta?” tanyaku
“Ada, itu deket kosan kamu loh.”jawab teh Ulie
“Wah baru tau” kataku.

“Ikut aja yuk!”ajaknya

“Next time teh, aku ada kegiatan lain.” jawabku

Sejak itu, teh Uli belum sempat lagi nginep ke kosanku dan keingintahuanku tentang mesjid DT pun belum tercapai.

Namun siapakah pembuat skenario terbaik? Allah kan?!

Seorang sahabat sharing info  untuk mengikuti kegiatan Androhid *kini namanya PIN Baku (Pendidikan Integritas Baik dan Kuat) di DT
“Yuk pada ikut androhid,” ajak Sacil di grup WA
“Apaan tuh androhid?” salah satu bertanya
 Lalu penjelasan pun dimulai.
“Ya intinya itu kelas pembinaan karakter gitu untuk menjadi seorang abdillah.”tambah Sarcil


Sebenernya penjelasannya belum dicerna dengan baik oleh pikiranku. Tapi entah mengapa, rasanya excited pengen tahu apa aja kegiatan Androhid. Aku dan beberapa orang sahabat pun akhirnya mendaftar.

Outbound yang seru kami lalui dengan happy di orientasi Androhid kali ini.
Lalu kelanjutan pendidikan integritas baik dan kuat pun dimulai dengan nama kelas "mentari hati".


Bagi seseorang yang haus akan ilmu akhirat, kelas ini seperti rumah yang hangat.

Guru yang dengan ahsannya mengalirkan ilmu-ilmu dari Allah kepada kami agar kami menanamkan dalam diri kami, jiwa seorang abdillah.



Jika kamu bertanya padaku apa itu Kelas Mentari Hati? Maka bagiku adalah rumah yang atas ijin dari Allah aku belajar berdamai dengan diri sendiri. Disini aku dan sahabat-sahabatku menebar benih cinta padaNya. Dari hati kelabu yang terhalang semak belukar dan akar berduri. Maka hangatnya mentari di rumah ini mengubah hati  menjadi merah segar karena cinta pada RabbNya yang terus bertumbuh.

Cinta yang setahap demi setahap ini kami ungkapkan melalui dakwah. Dakwah pada setiap peran yang Allah berikan pada diri masing-masing. Jalan dakwah tak selamanya mulus. Jika dakwahmu karena cinta padaNya maka tiada mungkin tanpa ujian.

Pasang surut itu terkadang menghampiri. Terkait pasang surutnya semangat dakwah, salah satu sahabatku pernah berkata, “Ingatlah apa tujuan awalmu, kenapa kamu ada disini.” Lalu aku pun flash back berulang kali,kutulis apa yang tersimpan dalam memori. Bagaimana Allah memperjalankanku hampir seribu kilometer hanya untuk jatuh cinta pada mesjid. 

Aku pernah bertanya pada diri sendiri, bahkan pada Allah, 
"Mengapa aku ada di tempat ini?"
"Kenapa aku?"
Lalu pertanyaanku terhenti di ayat berikut ini :
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan yang lurus itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (QS. At Takwir  : 29)
"Jika Allah yang menghendakiku untuk ada disni, jika ini adalah peran yang Allah berikan untukku,  maka bagaimanapun aku ingin beranjak, Allah sangat mudah mengembalikanku ke tempat semula." Al Quran membantuku menjawab pertanyaan dari diri sendiri.


Mudah sekali bagi Allah membolak balikan hati ini untuk merindu dalam serangkaian pencarian.  Hingga Allah mengantarkan pada apa yang Dia tuliskan untukku.  Masya Allah, tidak ada yang sehebat skenarioMu.

Inilah ukiran rasa seorang hamba dalam mencari cinta RabbNya